Kamis, 16 Oktober 2014

Makalah Pemilihan Media Pembelajaran





MEDIA PEMBELAJARAN
“Pemilihan Media Pembelajaran, Jenis Pemilihan Media Pembelajaran, Kriteria Media Pembelajaran, & Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran”
 


                                              



Oleh :
Kelompok III
v NURHIDAYAH
v SRI LESTARI
Jurusan Tarbiyah/PAI
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Sultan Qaimuddin
Kendari
2014









KATA PENGANTAR
          Puji syukur kita panjatkan kepada allah SWT karena rahmat dan karunianya-lah kami dapat menyelesaikan makalah yang diberikan oleh dosen pembimbing ini yang berjudul “pemilihan media pembelajaran, jenis pemilihan media pembelajaran, kriteria media pembelajaran & prinsip pemilihan media pembelajaran”
          Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita. Kami menyadari bahwa didalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekuragan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
          Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.




 

                                                                                                            Penulis
                                                                                                            16 Oktober 2014










 BAB 11

PEMBAHASAN


 

A.  Pemilihan Media Pembelajaran

Alasan pokok pemilihan media pembelajaran, karena didasari atas konsep pembelajaran sebagai sebuah sistem yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas ejumlah komponen yang saling berkaitan. Arif sadiman mengemukakan bahwa terdapat beberapa penyebab orang memilih media, antara lain:[1]
a.    Demonstrasi
Dalam hal ini, media di gunakan sabagai alat mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengopraskan dll.
b.    Familiar
Pengguna media pembelajaran memiliki alas an pribadi mengapa ia menggunakan media, yaitu karna sudah terbiasa menggunakan media tersebut, merasa sudah menguasai media tersebut
c.    Klaritas
Pengguna media dapat lebih memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih konkrit.
d.    Belajar aktif
Brown (1970) menggaris bawahi bahwa media yang di unakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas program belajar mengajar.

B.  Jenis Pemilihan Media Pembelajaran

Setiap jenis media pasti punya kelebihan dan kelemahan. Pemahanan masing-masing karakteristik media , akan membantu Anda dalam pemilihan jenis media yang paling tepat  untuk kegiatan pembelajaran. Sebelum kita gunakan, media harus kita pilih secara cermat. Memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah. Pemilihan itu rumit dan sulit, karena harus mempertimbangkan berbagai faktor.
 Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan media pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau toh kita memilih, maka  yang kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu. Misalnya saja, telah  ditetapkan   bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan  bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik  apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio. Untuk model pemilihan terbuka, lebih rumit lagi.
            Model pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut  kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan.  Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.
 Mengapa Perlu Pemilihan Media?
Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan  proses pembelajaran  secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa   dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih.
 Apabila kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di pasaran ? Jika tersedia, maka kita tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau harganya.  Jika media yang kita butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
Jadi, pemilihan media itu perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu, pemilihan  jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.

C.  Kriteria Pemilihan Media pembelajaran

Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa   akibat panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut.
1)    Tujuan
Media di pilih berdasarkan tujuan intruksional yang telah di tetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikmotor.[2] Perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan kompetensi yang ingin dicapai. 
 2) Sasaran  didik
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa/guru. Karakteristik siswa dilihat dari segi kuantitatif ataupun kualitatif terhadap media yang akan digunakan. Artinya ada media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok dengan siswa lainnya. Misalnya ada siswa yang memiliki kekurangan pada salah satu alat inderanya, maka guru tidak akan memilih media yang tidak bisa diserap oleh indera peserta didiknya. Selain itu, dipertimbangkan juga aspek kemampuan awal siswa, budaya maupun kebiasaan siswa. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari respon negatif siswa, kesenjangan pemahaman antara pemahaman peserta didik sebagai hasil belajarnya dengan isi materi yang terdapat pada media tersebut.
Siswa yang belajar dipengaruhi oleh gaya belajar, oleh karenanya pemilihan media harus didasarkan pada kondisi psikologis siswa. Menurut Bobbi DePorter, terdapat tiga gaya belajar siswa; pertama, tipe visual. Siswa yang memiliki tipe visual akan mudah memahami materi jika media yang digunakan adalah media visual seperti TV, Video, Gafis dan lain-lain, kedua, tipe auditif. Siswa tipe ini lebih menyukai cara belajar dengan mendengarkan dibanding menulis dan melihat tayangan, ketiga, tipe kinestetik. Siswa pada tipe ini lebih suka melakukan dibandingkan membaca dan mendengarkan.   

.   3)   Kesesuaian dengan teori
Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paling bagus, namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga teruji validitasnya. Media yang dipilih harus menunjukkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
 5) Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu,  faktor  biaya   menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut? Bisakah kita mengusahakan beaya tersebut/  apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu,  adakah alternatif media lain yang lebih
murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif  untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang murah.
 6) Ketersediaan 
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ? Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu   tenaga  dan sarana  untuk membuatnya? Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
 7) Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan.  Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ? Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.
 8) Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media   siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain.  Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ? Apakah suaranya jelas dan enak didengar ? Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan media saja,  lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya.  Perlu diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.
          Menurut Dra. Hadi Machmud,dalam pemilihan media pembelajaran,sebaiknya juga memperhatikan criteria-kriteria sebagai berikut:[3]
1.     Ketepatan dengan tujuan pembelajaran.
2.    Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran.
3.    Kemudahan dalam memperoleh media.
4.    Keterampilan guru dalam mempergunakannya.
5.    Tersedia waktu untuk menggunakannya.
6.    Sesuai dengan taraf berfikir siswa.

D.  Prosedur pemilihan Media pembelajaran  

. Kearsley (dalam Sihkabuden, 1985: 46) mengungkapkan prosedur dalam pemilihan suatu media dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
Ø  Identifikasi ciri-ciri media yang diperlukan sesuai dengan kondisi.
Ø  Identifikasi karakteristik pebelajar.
Ø  Identifikasi karakteristik lingkunangan belajar berkenaan dengan media yang akan digunakan.
Ø  Identifikasi pertimbangan praktis yang memungkinkan media mana yang mudah digunakan dan dilaksanakan.
Ø  Identifikasi faktor ekonomi.

Untuk jenis media rancangan (by design), beberapa macam cara  telah dikembangkan untuk memilih media.  Dalam proses pemilihan ini,  Anderson (1976) mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa  langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu :
Ø  Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk  pesan pembelajaran atau hanya sekedar  informasi umum / hiburan.   Jika  hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan pembelajaran.
Ø  Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.
Ø  Menentukan jenis media yang  sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan beaya.
Ø  Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat.
Ø  Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media.
 Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam memilih media adalah pendekatan secara matrik.  Salah satu dari pendekatan ini  adalah yang dikemukakan oleh Alen.  Matrik ini memberikan petunjuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media yang sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran tertentu. Ia menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan belajar sebagai berikut :


        Jenis Belajar

Jenis Media
Informasi Faktual
Pengenalan Visual
Konsep, Prinsip
Prosedural
Keteram-pilan, gerakan 
 Sikap, motivasi
 
Gambar diam
Gambar hidup
Televisi
Benda nyata
Audio
Pembelajan terprogram
Peragaan
Buku Teks
Sajian lisan

Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang

Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah

Sedang
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang

Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
sedang

Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
rendah

Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
sedang

         Matrik kemampuan setiap jenis media dalam mempengaruhi berbagai jenis belajar
 Untuk menggunakan matrik di atas, terlebih dahulu kita mempelajari jenis belajar mana yang akan dipelajari / harus dikuasai  siswa, apakah informasi faktual, konsep, keterampilan dan seterusnya.  Setelah itu,  kita bisa memilih jenis media yang sesuai dengan jenis belajar tersebut. Caranya dengan melihat dalam kolom yang yang berlabel “tinggi “ yang tertera di bawah kolom jenis belajar. Selanjutnya kita lihat secara horizontal ke kolom paling kiri untuk memperoleh petunjuk jenis media mana yang sebaiknya kita pilih.  Jika media tersebut ternyata tidak tersedia, atau tidak mungkin disediakan kareana mahal, tidak praktis, atau tidak sesuai dengan kondisi siswa, dengan cara yang samamaka pilihan kita beralih pada jenis media yang berlabel “ “sedang”.  Ini berati kita telah memilih  jenis media “terbaik kedua”, bukan yang terbaik. 
Sekali lagi, pertimbangan utama dalam memilih media adalah keseuaian media tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.  Jika terdapat beberapa jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas kita adalah memilih jenis media yang murah, lebih praktis dan yang telah tersedia di sekitar kita. 
prinsip pemilihan media adalah sebagai berikut :
Ø  Kesesuaian dengan tujuan pengajaran Tingkat kemampuan siswa
Ø  Ketersediaan media Biaya Mutu teknik media.
Sedangkan Brown, Lewin & Harcleroad (dalam Sihkabuden, 1985: 47) mempunyai pendapat dalam prinsip-prinsip pemilihan suatu media yaitu:
Ø  Tidak ada media yang menggantikan kedudukan dan peranan guru seratus persen dalam kelas
Ø  Media harus mempertimbangkan kesesuaian antara penggunaan dan cara pembelajaran yang dipilih.
Pemilihan media jangan hanya bergantung pada pemilihan dan penggunaan media tertentu saja. Pemakaian media harus dilandasi dengan pemanfaatan yang baik dan juga didukung oleh faktor lingkungan. Pengalaman, kesukaan, minat dan kemampuan individu serta gaya belajar mungkin berpengaruh terhadap hasil penggunaan media.
Prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Harjanto (1997:238) yaitu:
Ø  Tujuan.
Ø   Keterpaduan.
Ø  keadaan peserta didik,
Ø  ketersediaan
Ø   mutu teknis dan biaya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip media pemilihan media pembelajaran adalah : Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran, metode pengajaran yang digunakan, serta karakteristik siswa.

BAB III

PENUTUP

 


A.  Kesimpulan

Kearsley (dalam Sihkabuden, 1985: 46) mengungkapkan prosedur dalam pemilihan suatu media dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
Ø  Identifikasi ciri-ciri media yang diperlukan sesuai dengan kondisi.
Ø  Identifikasi karakteristik pebelajar.
Ø  Identifikasi karakteristik lingkunangan belajar berkenaan dengan media yang akan digunakan.
Ø  Identifikasi pertimbangan praktis yang memungkinkan media mana yang mudah digunakan dan dilaksanakan.
Ø  Identifikasi faktor ekonomi.
 Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan media pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut.
1)    Tujuan
2)    Sasaran didik
3)   Karakteristik media yang bersangkutan
4)   Waktu
5)   Biaya
6)   Ketersediaan
7)   Konteks penggunaan
8)   Mutu teknis

 

B.  Saran

Dalam penyusunan makalah ini, tentu masih banyak terdapat kekurangan, baik berupa kekurangan isi makalah maupun ketidaksempurnaan bahasanya. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan, sebagai bekal penyusunan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA


Gazali,Nurseha ,dkk, Media Pembelajaran ,Makassar: Membumi Publishing,2009.
Aliwar, Media Pembelajaran, CV. Sandra,Kendari,2009.
Arsyad, azhar, media pembelajaran, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2007.
Sadiman, Arif S, Media Pendidikan , Jakarta:Raja Grafindo,2006.
Musfiqon, Muhammad, pengembangan media dan sumber pembelajaran,Jakarta : prestasi pustaka, 2012
Machmud, Hadi, Media Pembelajaran, Kendari:Istana Profesional,.2006




[1] Arif S.Sadiman, Media Pendidikan ,Rajagrafindo, Jakarta, 2006,h.84.
[2] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,PT RajaGrafindo Persada,Jakarta,2005,h. 75.
[3] Dra Hadi Machmud, Media Pembelajaran ,Istana Professional,Kendari, 2006,H.109